Muaythai Kota Bandung Kecewa dengan Keputusan Juri yang Sangat Janggal

Tim Muay Aerobik harus puas meraih medali perunggu setelah juri memberikan keputusan yang janggal di Porprov Jabar 2022 di Ciamis. (Arif)

 

CIAMIS – Cabang olahraga Muaythai mengakhiri perhelatannya di arena Porprov XIV Jawa Barat 2022 dengan cara – cara yang tidak sportif.

Kasus tersebut terjadi dan mencuat di nomor Muay Aerobik yang disinyalir menggunakan juri palsu dalam penilaiannya.

Tim Muay Aerobik Kota Bandung merasakan hal tersebut sesaat setelah hasil final yang digelar Minggu ,13 November 2022 diputuskan Jum’at 18 November 2022 pukul 22:00 WIB.

Hasil keputusan dewan juri yang menilai menyebutkan daerah yang berhak meraih medali emas adalah Kab. Bekasi, perak untuk Cianjur, dan Kota Bandung harus rela meraih medali perunggu.

“Sesuai prediksi. Kabupaten Bekasi itu beli atletnya ke Kabupaten Subang sedangkan ketua Pengprov Muaythai kan orang Subang, makanya beban harus juara pertama walaupun hasilnya tidak sesuai,” kata Khan atau Pelatih Muaythai Kota Bandung, Jeje Joemada menegaskan, Jum’at 18 November 2022.

Menurut Jeje, penilaian hasil Muay Aerobik tidak realistis dan fair. Kecuali, katanya, namanya diganti jadi seni aerobik baru itu bisa dianggap realistiis.

“Ya tapi ini kan Muay Aerobik, bukan seni aerobik, saya benar – benar kecewa atas penialan nomor Muay Aerobik,” kata Jeje.

Jeje menegaskan bahwa penjurian Muay Aerobik yang sebenarnya dari ketentuan Muaythai dimana sosok juri harus mengikuti sertifikasi terlebih dahuku dan harus paham Muaythai.

“Tetapi ini penilaiannya oleh Dewan Hakim yang notabene adalah Ketua Pengprov sendiri. Lalu ngambil jurinya katanya profesor seni dari UPI ya gak nyambung. Jadi kalau begitu, ini bukan Muay Aerobik tapi seni aerobik gak nyambung kalau dengan beladiri, mana paham beladiri doktor seni ke beladiri,” kata Jeje memaparkan.

Yang paling mengherankan kata Jeje, DR. Aryo Soenaryono yang ditunjuk sebagai juri tidak hadir dalam penilaian dan malahan penilaianya hanya melihat dokumentasi.

“Setelah kami telusuri, ternyata nama Aryo gak ada di UPI, keterangan palsu apa yang diucapkan Ketua Pengprov,” kata Jeje menegaskan lagi.

Jadi menurut Jeje, sepertinya, jurinya tidak memahami Muaythai.

“Mungkin pahamnya jaipong maka jadinya disebut jaipong aerobik. Saya sudah protes tapi katanya keputusan tidak bisa diganggu gugat. Malah saya pernah dengar kalau ketua Pengprov bilang sampai langit runtuh pun Kabupaten Bekasi pasti juara satu, ya iyalah orang
Kabupaten Bekasi beli atlet ke dia,” ujarnya.

Hari terakhir cabang olahraga Muaythai ini berlangsung hingga tengah malam.

Cabang olahraga asal Thailand ini baru bisa mengakhiri perhelatannya ketika jarum jam menunjukan pukul 01:00 WIB.(Arif)*

Editor : Ferry Indra P

Related Posts

Leave a Reply