Pembukaan Asian Games 2018 ‘Mengadopsi Upacara Pembukaan PON-XIX JABAR

DEPUTI-IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, pentas seni yang ditampilkan pada upacara pembukaan dan penutupan PON-XIX/2016 di Jawa Barat, dinilai sangat memukau, baik dari sisi kecanggihan teknologi informasi, maupun pesona keragaman budaya Indonesia. Karenanya, esensipertunjukan tersebut sebagian akan dipertimbangkan untuk ditampilkan pada upacara pembukaan/penutupan Asian Games-XVIII/2018 di Jakarta dan Palembang, ditambah dengan sejumlah kreativitas dan inovasi lain yang sesuai standar kualitas pesta olahraga Asia.

Hal itu diungkapkan Gatot di kantor Kemenpora Selasa pagi (11/10), usai menerima laporan evaluasi penyelenggaraan PON-XIX dari Sekertaris Umum PB. PON-XIX & PEPARNAS-XV, Ahmad Hadadi yang didampingi Kadisorda Jabar Yudha M. Saputra.

Seluruh rangkaian pertandingan, menurut laporan tersebut, berlangsung dengan baik, dimana beberapa cabang telah dimulai sebelum PON dibuka secara resmi. Namun diakui, menjelang pertandingan, masih ada beberapa venue yang belum dipenuhi atau terpasang. Kondisi seperti itu, kata Gatot, harusnya tidak terjadi bila pihak penyelenggara sudah sepenuhnya melakukan persiapan secara komprehensif.

Berdasarkan laporan, seluruh rangkaian penyelenggaraan, berlangsung cukup tertib, meski realita di lapangan terjadi sejumlah insiden atau keributan dibeberapa pertandingan. Insiden itu oleh pihak penyelenggara dikatakan dapat diminimalisasi seandainya pihak pengurus induk cabang olahraga secara optimal ikut mengantisipasi dan meredakan potensi terjadinya insiden.

Mengenai kualitas wasit, secara umum disebutkan sudah sesuai dengan kompetensi, komitmen dan obyektivitas. Namun demikan, realita menunjukan adanya keluhan dari beberapa kontingen, bahwa sebagian wasit yang bertugas cenderung berpihak kepada tuan rumah.

Untuk itu, kata Gatot, Kemenpora sedang menugaskan suatu tim khusus untuk memastikan tentang validitas keluhan tersebut, agar hal serupa tidak terulang kembali. Sebaliknya, jika keluhan tersebut tidak terbukti secara signifikan, kredibilitas perwasitan dapat dipulihkan kembali, disamping Kemenpora berkomitmen mendorong seluruh pengurus induk organisasi olahraga untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi wasit-wasitnya dengan standar internasional.

Dari sisi peliputan, yang cukup menarik menurut Gatot, seluruh pertandingan PON dapat diakses melalui live streaming PON yang sudah diluncurkan sejak 29 Agustus. Melalui aplikasi yang baru pertama kali dalam penyelenggaraan POB tersebut, masyarakat dimanapun dapat secara realtime menyaksikan seluruh pertandingan PON, sehingga layak dipertimbangkan untuk juga digunakan pada penyelenggaraan Asian Games 2018.

Diakhir penjelasannya, Gatot menekankan, bahwa Kemenpora akan meninjau ulang regulasi yang menyangkut jumlah cabang olahraga, pola pembinaan olahraga, pengaturan masalah bonus atlet dan pengaturan perpindahan atlet lintas provinsi. Semua itu dimaksudkan untuk memaksimalkan tujuan pembinaan cabang olahraga prioritas dan kontinuitasnya bagi ketikut-sertaan Indonesia dalam berbagai event internasional.


Sumber: SKOR

Related Posts

Leave a Reply